Sabtu, 02 Februari 2013

motif batik jambi










Tabiat dan kearifan lokal masyarakat Melayu Jambi, tergambar dalam sejumlah karya seni, salah satunya dalam motif batik Jambi. Walau belum dilakukan analisa mendalam mengenai makna filosofis berbagai motif, tapi menurut budayawan Jambi Ja’far Rassuh, penggambaran motif itu merupakan representasi watak dan karakter masyarakat Melayu Jambi dengan tipikalnya yang sederhana, egaliter dan terbuka terhadap hal-hal lain di luarnya, walau cenderung lamban merespon perubahan.
Motif utama pada batik Jambi sangat sederhana, tidak rumit dan cenderung konvensional. Mencirikan watak asli masyarakat Melayu Jambi. Jika ada motif batik Jambi yang rumit dan detailnya kompleks, maka bisa jadi itu merupakan motif pengembangan baru yang muncul pada dekade 80-an.
Motif Durian Pecah menggambarkan dua bagian kulit durian yang terbelah, tapi masih bertaut pada pangkal tangkainya. Dua belah kulit itu memiliki makna pada masing-masing bagiannya. Belahan pertama bermakna pondasi iman dan taqwa. Bagian satunya lagi lebih bernuansa ilmu pengetahuan dan tehnologi. Makna yang disimpulkan oleh Asianto pada motif Durian Pecah itu ialah, pelaksanakan pekerjaan berlandaskan iman dan taqwa, serta ditopang oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi akan memberikan hasil yang baik bagi yang bersangkutan serta keluarga.
Bentuk motif Tampuk Manggis menggambarkan penampang buah manggis yang terbelah pada bagian tengahnya, menampakkan kulit luar, daging kulit, dan isi buah secara keseluruhan. Penggambaran ini berarti kebaikan budi pekerti, dan kehalusan hati seseorang tidak dapat dilihat dari kulit luar saja.
Menurut Asianto, motif Kapal Sanggat mengisyaratkan keharusan untuk berhati-hati dalam menjalankan sesuatu pekerjaan. Tidak boleh lalai dalam melaksanakan tugas, selalu waspada dan paham aturan. Karena kelalaian dalam pekerjaan akan menyebabkan musibah dan malapetaka bagi orang yang bersangkutan, sepert kapal nyanggat.

di pos dr: motifbatik.web.id/makna-motif-batik-jambi.html

1 komentar: